SINTANG – Pemerintah Kabupaten Sintang melalui Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) resmi menggelar Kelam Tengah Festival (KTF) 2025. Festival yang mengusung pesona alam Gunung Kelam ini dijadikan sebagai wadah strategis untuk mendongkrak ekonomi daerah sekaligus mengakomodasi bakat seni dan budaya masyarakat.
Ketua Panitia KTF 2025 sekaligus Kepala Disporapar, Dr. Hendrika Ika, S.Sos., M.Si., menekankan posisi istimewa Gunung Kelam dalam peta wisata petualangan global.
“Gunung Kelam merupakan salah satu gunung monolit tertinggi di dunia dengan ketinggian sekitar 1002 MDPL dan memiliki jalur pendakian unik via ferrata,” jelas Hendrika.
Hendrika Ika menyatakan bahwa festival ini memiliki tujuan ganda. “Selain untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), festival ini juga menjadi sarana penyaluran minat dan bakat masyarakat di bidang seni dan budaya,” tambah Hendrika.
Sebagai tanda dimulainya rangkaian acara festival, Bupati Sintang secara simbolis melepas 30 pendaki yang akan menaklukkan tebing Gunung Kelam melalui jalur via ferrata yang menantang. Momen ini menandai semangat petualangan yang menjadi napas utama festival.
KTF 2025 direncanakan berlangsung selama 10 hari, dari tanggal 6 hingga 15 November 2025. Panitia telah menyusun agenda beragam untuk memenuhi selera berbagai kalangan. Bagi pencinta alam, tersedia Summer Camp dan kegiatan ‘Goes to Kelam’. Sementara bagi penggemar olahraga adrenalin, diselenggarakan lomba memancing massal di Sungai Kapuas yang diikuti sekitar 400 peserta dan trek motorcross yang bahkan menarik minat peserta dari negara tetangga.
Rangkaian acara tidak berhenti di situ. Masyarakat juga dapat menikmati ‘Explore Run Fun Run’, pameran Ekonomi Kreatif (Ekraf), serta panggung hiburan rakyat yang akan menghibur pengunjung selama 10 malam berturut-turut di Gedung Indoor Apang Semangai. Dengan beragam aktivitas ini, KTF 2025 diharapkan tidak hanya menjadi event wisata, tetapi juga menjadi perayaan kebersayaan dan kreativitas masyarakat Sintang.
