SINTANG – Gelaran Gowes Wisata Kelam 2025 yang pelepasannya berlangsung di Stadion Baning Sintang  menuju Bukit Kelam, pada Minggu pagi, berhasil menciptakan suasana meriah dan penuh semangat. Sebanyak 264 pesepeda dari berbagai penjuru Kalimantan Barat memadati kawasan start, membuktikan bahwa event ini telah menjadi daya tarik bagi komunitas pesepeda.

Keikutsertaan mereka tidak hanya sekadar untuk berolahraga, tetapi juga menjadi bagian dari sebuah gerakan mempromosikan pesona wisata Sintang.

Peserta yang hadir berasal dari berbagai kabupaten dan kota, di antaranya Sintang, Sanggau, Sekadau, Melawi, Singkawang, Kubu Raya, dan Pontianak. Keragaman asal peserta ini menunjukkan bahwa Gowes Wisata Kelam telah berhasil menjalin persaudaraan antar-daerah melalui olahraga dan pariwisata.

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif (Disporapar) Kabupaten Sintang, Hendrika, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih yang mendalam kepada seluruh peserta serta pihak-pihak yang turut mendukung suksesnya pelaksanaan kegiatan. Ia menekankan bahwa event ini memiliki nilai strategis yang melampaui sekadar aktivitas olahraga.

“Kegiatan seperti Gowes Wisata Kelam bukan hanya sekadar olahraga, tetapi juga menjadi bentuk nyata promosi wisata alam, budaya, dan ekonomi kreatif Kabupaten Sintang,” tegas Hendrika.

“Melalui kegiatan ini, diharapkan semakin banyak wisatawan yang tertarik datang untuk menikmati panorama Bukit Kelam, keunikan alamnya, serta keramahan masyarakat lokal,” tambah Hendrika.

Adapun tujuan utama dari event ini, yaitu memanfaatkan momentum olahraga sebagai media pemasaran wisata yang efektif dan menyenangkan. Dampak ekonomi dari gelaran ini juga langsung dirasakan oleh masyarakat sekitar, mulai dari penyewaan penginapan, kuliner, hingga cenderamata khas Sintang. Dengan suksesnya Gowes Wisata Kelam 2025, Pemerintah Kabupaten Sintang berharap dapat terus mengonsolidasikan posisinya sebagai destinasi wisata alam dan adventure yang unggul di jantung Kalimantan Barat, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif yang berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *