SINTANG – Dalam rangka mendorong kemandirian ekonomi masyarakat desa, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Republik Indonesia melalui Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Kapuas Raya Sintang menyerahkan bantuan tujuh unit alat pemberdayaan masyarakat. Bantuan yang bernilai lebih dari tujuh puluh juta rupiah yang secara resmi diserahkan kepada Desa Baning Kota, Kecamatan Sintang, pada Selasa, 11 November 2025.
Penyerahan bantuan tersebut dilaksanakan dalam acara pembukaan kegiatan Program Mahasiswa Berdampak Pemberdayaan, yang diinisiasi oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STIKES Kapuas Raya.
Kepala Desa Baning Kota, Muryadi, menyambut dan apresiasi bantuan ini dan menyatakan bahwa bantuan ini sangat strategis bagi pemberdayaan warga. Menurutnya, alat-alat ini akan menjadi instrumen kunci untuk meningkatkan kapasitas warga dalam mengolah dan memproduksi hasil usaha rumahan maupun produk lokal unggulan desanya.
“Kita ingin masyarakat tidak hanya menerima alat, tetapi juga akan mendapatkan pendampingan mulai dari penggunaan alat, pengolahan bahan mentah, produksi serta sampai cara pengemasan,” kata Muryadi.
Muryadi menegaskan komitmennya bahwa program ini tidak dirancang sebagai kegiatan seremonial belaka.
“Program tidak bersifat sekali jalan, tetapi berkelanjutan. Pendampingan akan melibatkan mahasiswa serta pihak terkait sampai warga benar-benar mampu menjalankan usahanya secara mandiri,” tambah Muryadi.
Program ini tidak hanya memberikan dampak ekonomi langsung bagi Desa Baning Kota, tetapi juga menjadi wadah aplikasi ilmu bagi mahasiswa STIKES Kapuas Raya untuk berkontribusi secara nyata di tengah masyarakat.
Sinergi antara perguruan tinggi dan pemerintah desa ini diharapkan dapat menciptakan usaha mikro yang tangguh dan berkelanjutan, sekaligus memperkuat jati diri produk lokal di kancah yang lebih luas.
