SINTANG – Florida Ida, Kepala Bidang Perlindungan dan Kesejahteraan Anak pada Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBP3A) Kabupaten Sintang, menjadi narasumber pada kegiatan “Sekolah Islam Gender (SIG)” yang diselenggarakan oleh Pengurus Korps PMII Putri Komisariat STAIMA Sintang pada Senin, 24 November 2025, di Aula Atas STAIMA Sintang.

Di hadapan mahasiswi STAIMA Sintang, Florida Ida secara khusus menyampaikan materi tentang Advokasi Perempuan dalam Pencegahan Infeksi Menular Seksual (IMS) di Kabupaten Sintang. Peserta kegiatan meliputi anggota PMII Rayon STAIMA, anggota PMII Komisariat STAIMA, serta kader PMII se-Kabupaten Sintang.

Dalam pemaparannya, Florida Ida menyampaikan bahwa perempuan memiliki peran strategis dalam menjaga kesehatan keluarga dan menjadi garda terdepan dalam pencegahan penyakit, termasuk IMS.

“Angka kasus IMS secara nasional cenderung meningkat, dan hal ini perlu menjadi perhatian serius di tingkat daerah, termasuk di Kabupaten Sintang. Perempuan harus memiliki keberanian, pengetahuan, dan akses informasi yang benar tentang kesehatan reproduksi. Pencegahan IMS bukan hanya tanggung jawab tenaga kesehatan, tetapi juga keluarga, lingkungan, dan seluruh elemen masyarakat. Edukasi yang tepat dan terbuka akan menyelamatkan generasi masa depan,” tegas Ida.

Ia juga menyoroti bahwa stigma dan kurangnya keberanian untuk berbicara mengenai kesehatan reproduksi menjadi salah satu penyebab tingginya potensi penularan IMS.

“Banyak perempuan, khususnya di wilayah pedesaan, masih merasa tabu membahas topik tersebut, sehingga kurang memahami cara pencegahan, tanda-tanda klinis, maupun akses layanan kesehatan yang tersedia,” terang Ida.

Florida Ida menekankan pentingnya peran perempuan dalam memberikan edukasi kepada keluarga, termasuk anak-anak dan remaja, agar memiliki pemahaman yang benar mengenai perilaku hidup sehat dan bertanggung jawab.

“Perempuan harus berani menjadi agen perubahan: mengingatkan pasangan, menjaga kesehatan keluarga, dan ikut mengadvokasi program pencegahan IMS. Jika perempuan kuat, maka keluarga akan sehat dan masyarakat akan lebih berdaya,” ujar Ida.

Ia menambahkan bahwa pemerintah daerah melalui Dinas KBP3A Sintang akan terus mendorong program advokasi, komunikasi, dan edukasi publik berbasis komunitas, serta memperkuat kolaborasi lintas sektor, termasuk dinas kesehatan, sekolah, lembaga keagamaan, dan organisasi masyarakat.

Sumber : Rilis Kominfo Sintang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *