SINTANG – Sinergi antara Pemerintah Desa, masyarakat dan perusahaan menjadi kunci penggerak pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Desa Baya Betung, Kecamatan Sungai Tebelian. Kolaborasi inilah yang mendorong kemajuan desa, dari perbaikan infrastruktur hingga program ketahanan pangan.
Menurut Kepala Desa Baya Betung, Dwi Septian, fondasi dari segala kemajuan tersebut adalah semangat gotong royong.
“Yang penting kita jaga semangat gotong royong. Kalau ekonomi masyarakat kuat, desa pasti maju,” kata Dwi Septian pada Selasa, 4 November 2025 kemarin.
Kerja sama yang erat dengan dunia usaha telah membuahkan hasil nyata. Melalui program CSR, perusahaan turut serta dalam membenahi infrastruktur desa.
“Kami ajukan proposal, dan perusahaan langsung tanggapi. Jalan diperbaiki bersama, hasilnya bisa dinikmati masyarakat,” ungkap Dwi Septian.
Perbaikan jalan dan jembatan yang dikerjakan tahun ini telah menjadi urat nadi ekonomi warga. Jalan yang dulunya rusak kini sudah bisa dilancari kendaraan pengangkut hasil panen, yang secara signifikan memudahkan kegiatan ekonomi masyarakat.
Kemudahan akses ini sangat vital bagi penduduk, yang sebagian besar ekonominya telah mandiri. “Sekitar 90 persen masyarakat kita sudah punya kebun sawit sendiri. Sebagian lainnya bekerja di perusahaan yang ada di wilayah desa. Perusahaan juga memprioritaskan warga lokal sebagai karyawan,” kata Dwi Septian.
Kondisi ini menunjukkan bahwa kemandirian ekonomi warga ditopang oleh dua pilar yakni kepemilikan kebun pribadi dan penyerapan tenaga kerja oleh perusahaan di sekitar.
Tidak berhenti pada sektor ekonomi, komitmen Pemerintah Desa juga diwujudkan dengan menyiapkan program ketahanan pangan pada tahap kedua pencairan dana desa. Program ini merupakan bagian dari upaya mendukung kebijakan nasional, termasuk pencegahan stunting.
“Kami mengikuti arahan dari pemerintah pusat. Program ketahanan pangan dan penurunan stunting menjadi prioritas utama tahun ini,” jelas Dwi Septian.