SINTANG – Guna meningkatkan kapasitas dan koordinasi dalam penanganan dampak bencana alam, Dinas Sosial (Disos) Provinsi Kalimantan Barat melaksanakan kunjungan kerja ke Kabupaten Sintang. Kegiatan inti dari kunjungan ini adalah Forum Group Discussion (FGD) yang secara khusus membahas strategi optimalisasi Layanan Dukungan Psikososial (LDP) dalam program Perlindungan Sosial dan Penanganan Bencana Alam. Acara yang berlangsung pada Senin (10/11/2025) ini menekankan pentingnya pendekatan yang holistik, tidak hanya memulihkan fisik, tetapi juga kesehatan mental para korban.

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sintang, Ulidal Muhtar, menyambut hangat inisiatif dari pemerintah provinsi tersebut. Ia menilai kegiatan FGD ini bukan sekadar formalitas, melainkan wujud nyata perhatian dan komitmen Pemprov Kalbar dalam memperkuat kapasitas daerah. Hal ini dianggap crucial mengingat Sintang sering dilanda berbagai bencana alam.

“Melalui kegiatan FGD ini, kami dapat berbagi pengalaman dan memperkuat kolaborasi dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, terutama dalam hal layanan dukungan psikososial bagi korban bencana,” ujar Ulidal Muhtar.

Ulidal kemudian memperjelas konteks urgensi dari pelatihan ini. Ia menambahkan bahwa Kabupaten Sintang merupakan salah satu wilayah yang rawan bencana, dengan ancaman tahunan seperti banjir dan tanah longsor. Kondisi geografis ini, menurutnya, menjadikan kesiapsiagaan dan layanan pemulihan pascabencana sebagai hal yang tidak bisa diabaikan.

Ulidal menekankan peran sentral dari Taruna Siaga Bencana (TAGANA) sebagai ujung tombak di lapangan. Ia menegaskan bahwa kapasitas para relawan TAGANA harus terus ditingkatkan secara berkelanjutan.

“Kami juga menegaskan bahwa peran TAGANA harus terus ditingkatkan melalui pelatihan dan pendampingan berkelanjutan agar dapat memberikan bantuan yang profesional dan tepat sasaran,” tegas Ulidal.

FGD ini diharapkan dapat menghasilkan sebuah rumusan model Layanan Dukungan Psikososial yang terpadu, efektif, dan dapat diimplementasikan secara cepat ketika bencana terjadi. Sinergi antara pemerintah provinsi dan kabupaten dinilai menjadi kunci utama dalam membangun ketahanan masyarakat Sintang menghadapi berbagai kemungkinan bencana di masa depan, memastikan bahwa pemulihan tidak hanya menyentuh aspek material, tetapi juga menyembuhkan luka psikologis para penyintas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *